Strategi
pelayanan kontrasepsi ini menggunakan pola pelayanan kontrasepsi rasional yang
dibagi menjadi 3 fase, yaitu: fase menunda kehamilan, fase menjarangkan
kehamilan serta fase mengakhiri periode kesuburan. Fase menunda kehamilan ini
ditujukan bagi pasangan usia subur dengan umur istri kurang dari 20 tahun.
Sedangkan fase menjarangkan kehamilan ditujukan untuk istri dengan usia 20-30 tahun,
fase ini merupakan periode usia paling baik untuk melahirkan dengan jumlah anak
2 dan dengan jarak 2-4 tahun. Fase mengakhiri kesuburan merupakan periode
dimana umur istri diatas 30-35 tahun dan telah memiliki 2 anak. Pada usia dan paritas tersebut, wanita sangat ideal untuk menggunakan
kontrasepsi MOW, karena sudah masuk pada fase mengakhiri kehamilan. Cara kontrasepsi ada 2 yaitu cara sederhana dan cara
modern (Hartanto, 2004).Kontrasepsi
mantap (Kontap) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka
waktu yang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan
suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan
sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria. Tindakan
kontap pada wanita disebut kontap wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita
) atau tubektomi, sedangkan pada pria disebut MOP (Metoda Operasi Pria) atau
vasektomi.Kontrasepsi
mantap pada wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita) atau tubektomi,
yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak
dapat dibuahi oleh sperma. Kontrasepsi
mantap pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi, yaitu tindakan
pengikatan dan pemotongan saluran benih agar sperma tidak keluar dari
buah zakar.b. Cara KerjaCara kerja tubektomi (MOW)
yaitu perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup.c. KeuntunganSecara umum keuntungan kontap
wanita dibandingkan dengan kontrasepsi lain adalah:1) Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit
dibandingkan dengan cara kontrasepsi lain.2) Lebih praktis, karena hanya memerlukan
satu kali tindakan saja.3) Lebih efektif, karena tingkat kegagalannya
sangat kecil dan merupakan cara kontrasepsi yang permanen.4) Lebih ekonomis, karena hanya memerlukan
biaya untuk satu kali tindakan saja.Secara khusus keuntungan
kontap wanita adalah:1) Sangat efektif dan “permanen”.2) Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%.3) Tidak ada efek samping dalam jangka
panjang.4) Tidak mempengaruhi proses menyusui.5) Pembedahan sederhana, dapat dilakukan
dengan anestesi lokal.6) Tidak menggangu hubungan seksual.d. KerugianKerugian tubektomi (MOW)
yaitu:1) Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka
pendek setelah tindakan.2) Ada kemungkinan mengalami resiko
pembedahan.e. SyaratSetiap peserta kontap harus
memenuhi 3 syarat, yaitu:1) Sukarela. Setiap calon peserta kontap
harus secara sukarela menerima pelayanan kontap; artinya secara sadar dan
dengan kemauan sendiri memilih kontap sebagai cara kontrasepsi.2) Bahagia. Setiap calon peserta kontap harus
memenuhi syarat bahagia artinya:
a)
Calon
peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan harmonis dan telah
dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang sehat rohani dan jasmani.b)
Bila hanya
mempunyai 2 orang anak, maka anak yang terkecil paling sedikit umur sekitar 2
tahun.c)
Umur isteri
paling muda sekitar 25 tahun.3) Kesehatan. Setiap calon peserta kontap
harus memenuhi syarat kesehatan, artinya tidak ditemukan adanya hambatan atau
kontraindikasi untuk menjalani kontap. Oleh karena itu setiap calon peserta
harus diperiksa terlebih dahulu kesehatannya oleh dokter, sehingga diketahui
apakah cukup sehat untuk dikontap atau tidak.Calon
peserta kontap harus mengikuti konseling (bimbingan tatap muka) dan
menandatangani formulir persetujuan tindakan medik (Informed Consent) (Zietraelmart,
2010).Wanita
yang dapat menjalani tubektomi
(MOW) yaitu:1) Usia lebih dari 25 tahun.2) Sudah punya anak cukup (2 anak), yang
terkecil harus berusia minimal 2 (dua) tahun.3) Yakin telah mempunyai keluarga yang sesuai
dengan kehendaknya.4) Ibu pasca persalinan5) Ibu pasca keguguranWanita yang sebaiknya tidak menjalani tubektomi
(MOW), yaitu:1) Hamil (sudah terdeteksi atau
dicurigai).2) Menderita tekanan darah tinggi.3) Kencing manis (diabetes).4) Penyakit jantung.5) Penyakit paru-paru.6) Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan
(hingga harus dievaluasi).7) Infeksi sistemik atau pelvik yang akut
(hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol).8) Ibu yang tidak boleh menjalani pembedahan.9) Kurang pasti mengenai keinginannya untuk
fertilisasi di masa depan10) Belum memberikan persetujuan tertulis (Zietraelmart, 2010).f.
Waktu
PelaksanaanWaktu
pelaksanaan tubektomi (MOW), yaitu:1) Setiap waktu selama siklus menstruasi
apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak hamil.2) Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus
menstruasi.3) Pasca persalinan.4) Minilap: di dalam waktu 2 hari atau
setelah 6 minggu atau 12 minggu.5) Laparoskopi: tidak tepat unntuk klie-klien
pasca persalinan.6) Pasca kegugurana) Triwulan pertama: dalam waktu 7 hari
sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap atau laparoskopi).b) Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari
sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap saja) (Zietraelmart, 2010).4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar