Selasa, 06 Mei 2014

KONTRASEPSI MANTAP



Strategi pelayanan kontrasepsi ini menggunakan pola pelayanan kontrasepsi rasional yang dibagi menjadi 3 fase, yaitu: fase menunda kehamilan, fase menjarangkan kehamilan serta fase mengakhiri periode kesuburan. Fase menunda kehamilan ini ditujukan bagi pasangan usia subur dengan umur istri kurang dari 20 tahun. Sedangkan fase menjarangkan kehamilan ditujukan untuk istri dengan usia 20-30 tahun, fase ini merupakan periode usia paling baik untuk melahirkan dengan jumlah anak 2 dan dengan jarak 2-4 tahun. Fase mengakhiri kesuburan merupakan periode dimana umur istri diatas 30-35 tahun dan telah memiliki 2 anak. Pada usia dan paritas tersebut, wanita sangat ideal untuk menggunakan kontrasepsi MOW, karena sudah masuk pada fase mengakhiri kehamilan. Cara kontrasepsi ada 2 yaitu cara sederhana dan cara modern (Hartanto, 2004).Kontrasepsi mantap (Kontap) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami  isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria.  Tindakan kontap pada wanita disebut kontap wanita atau  MOW (Metoda Operasi Wanita ) atau tubektomi, sedangkan pada pria disebut MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi.Kontrasepsi mantap pada wanita  atau  MOW (Metoda Operasi Wanita) atau tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma.  Kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan  saluran benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar.b.       Cara KerjaCara kerja tubektomi (MOW) yaitu perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup.c.       KeuntunganSecara umum keuntungan kontap wanita dibandingkan dengan kontrasepsi lain adalah:1)      Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan cara kontrasepsi lain.2)      Lebih praktis, karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja.3)      Lebih efektif, karena tingkat kegagalannya sangat kecil dan merupakan cara kontrasepsi yang permanen.4)      Lebih ekonomis, karena hanya memerlukan biaya untuk satu kali tindakan saja.Secara khusus keuntungan kontap wanita adalah:1)      Sangat efektif dan “permanen”.2)      Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%.3)      Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.4)      Tidak mempengaruhi proses menyusui.5)      Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal.6)      Tidak menggangu hubungan seksual.d.      KerugianKerugian tubektomi (MOW) yaitu:1)      Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.2)      Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan.e.       SyaratSetiap peserta kontap harus memenuhi 3 syarat, yaitu:1)    Sukarela. Setiap calon peserta kontap harus secara sukarela menerima pelayanan kontap; artinya secara sadar dan dengan kemauan sendiri memilih kontap sebagai cara kontrasepsi.2)    Bahagia. Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat bahagia artinya:
a)         Calon peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan harmonis dan  telah dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang sehat rohani dan jasmani.b)         Bila hanya mempunyai 2 orang anak, maka anak yang terkecil paling sedikit umur sekitar 2 tahun.c)         Umur isteri paling muda sekitar 25 tahun.3)    Kesehatan. Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kesehatan, artinya tidak ditemukan adanya hambatan atau kontraindikasi untuk menjalani kontap. Oleh karena itu setiap calon peserta harus diperiksa terlebih dahulu kesehatannya oleh dokter, sehingga diketahui apakah cukup sehat untuk dikontap atau tidak.Calon peserta kontap harus mengikuti konseling (bimbingan tatap muka) dan menandatangani formulir persetujuan tindakan medik (Informed Consent) (Zietraelmart, 2010).Wanita yang dapat menjalani tubektomi (MOW) yaitu:1)      Usia lebih dari 25 tahun.2)      Sudah punya anak cukup (2 anak), yang terkecil harus berusia minimal 2 (dua) tahun.3)      Yakin telah mempunyai keluarga yang sesuai dengan kehendaknya.4)       Ibu pasca persalinan5)       Ibu pasca keguguranWanita yang sebaiknya tidak menjalani tubektomi (MOW), yaitu:1)       Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai).2)      Menderita tekanan darah tinggi.3)      Kencing manis (diabetes).4)      Penyakit jantung.5)      Penyakit paru-paru.6)      Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi).7)      Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau dikontrol).8)      Ibu yang tidak boleh menjalani pembedahan.9)      Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilisasi di masa depan10)  Belum memberikan persetujuan tertulis (Zietraelmart, 2010).f.        Waktu PelaksanaanWaktu pelaksanaan tubektomi (MOW), yaitu:1)      Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak hamil.2)      Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi.3)      Pasca persalinan.4)      Minilap: di dalam  waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu.5)      Laparoskopi: tidak tepat unntuk klie-klien pasca persalinan.6)      Pasca kegugurana)       Triwulan pertama: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap atau laparoskopi).b)      Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap saja) (Zietraelmart, 2010).4


Tidak ada komentar:

Posting Komentar